Senin, 07 Oktober 2013

Awal Dari Sebuah Candu

Medan, 12 April 2009
                                                       
Gunung sinabung
             
 
               Tanggal ini adalah tanggal dimana pertama kali dalam hidup ku untuk pergi mendaki gunung. pada tanggal ini pula merupakan awal dari kecintaan ku terhadap alam. kisah ini berawal ketika aq memasuki UKM MAPALA tercinta di kampus UNIMED. sampai saat ini aq juga masih bingung apa alasan pada saat itu aq memilih UKM ini, karena sebenarnya aq lebih tertarik pada UKM Tarung Derajat saat itu. tapi mungkin tuhan berkehendak lain sehingga akhirnya jalan ini lah yang harus ku lewati,
            
     hee....heee....heee....


              Singkat cerita aku d ajak oleh salah seorang senior bernama bung Bancet untuk pergi ke gunung sinabung. bung ini sudah ku anggap sebagai abang ku sendiri karena dia banyak memberikan masukan dan juga nasehat kepada ku. Sebenarnya pada saat itu aq masih dalam tahapan latihan rutin. dimana setiap calon anggota Mapala wajib menghadiri latihan tersebut. berhubung absen ku belum terlalu banyak dan ajakan dari senioran maka aq pun bulatkan niat untuk pergi ke sana.
              Aq tidak sendiri yang bolos dari latihan rutin. aq juga ditemani oleh kedua orang saudara ku, yang mana sebenarnya mereka adalah abang stambuk ku d fakultas olahraga, yaitu bung Ugo dan bung Kecebong, yang memang pada akhirnya hal ini menjadi sedikit bermasalah ketika kami pulang dari sinabung. setelah semuanya sepakat maka kami pun berkumpul di terminal bis Sutra di daerah padang bulan kota medan untuk memulai perjalanan.
               Setelah saling tunggu beberapa jam, akhirnya sekitar pukul 20:00 kami pun berangkat dari padang bulan menuju Brastagi. di dalam bis cukup lengang sehingga kami dapat lebih leluasa untuk beristirahat. setelah 2 jam perjalanan kami pun tiba di kota brastagi. ternyata angkot yang menuju ke danau  law kawar yang terletak tepat di kaki gunung sinabung telah habis. sehingga kami harus menunggu sampai esok pagi. setelah berdiskusi sebentar, bung ugo memberi usul untuk tetap melakukan perjalanan ke law kawar dengan berjalan kaki sambil menumpang pada mobil yang berketepatan menuju arah yang sama dengan kami. akhirnya team pun sepakat untuk melakukan hal tersebut.
                Sekilas info, Gunung Sinabung (bahasa karo: Deleng Sinabung) adalah gunung api di dataran tinggi karo, kabupaten karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sinabung bersama gunung sibayak yang ada di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di sumatera utara. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600.

Gunung sinabung dilihat dari Law Kawar

                Aku tidak mengetahui jarak yang harus di tembuh dari brastagi menuju law kawar, yang ternyata diantara team hanya bung ugo yang sudah sering ke sana. oalah ternyata sangat jauh. setelah 2 jam berjalan kami belum sampai juga. sepanjang perjalanan tugas ku di suruh menghitung tiang listrik karena kalau sudah sekitar 70 tiang listrik yang terhitung maka kita sudah dekat denagan lokasi yang di tuju. masalahnya pada hitungan ke 70, aq di suruh hitung dari awal lagi karena ternyata lebih dari 70 dan ada 70 lagi.  aku lupa urutannya, mgkin karena faktor kelelahan sehingga akhirnya aq hentikan pekerjaan yang aneh tersebut. yang ku rasa hanya untuk mengerjai ku. GGGrrrrrrrrrr......

             Setelah 2 jam lebih berjalan kami pun melihat sebuah truk datang melintas, kami coba untuk menumpang dan syukur Alhamduliilah si supir bersedia ditumpangi. dan kami pun bergegas mengambil posisi masing. ada yang menggantung d gerobak truk, ada yang d atas truk, pokoknya posisi-posisi yang tidak disarankan untuk di tiru. WKWkwkwkwk........
sayang na truk tersebut tidak mengantarkan kami sampai di tujuan karena memang tujuan truk tersebut berbeda arah di persimpangan. sehingga kami harus melanjutkan perjalanan dengan BERJALAN KAKI LAGI.....




                 Pada pukul 02:00 wib, akhirnya kami tiba Law Kawar dan mulai mendirikan tenda serta memasak makanan. masing-masing mengerjakan pekerjaannya. aq dan ugo memasang tenda, sedang yang lain mulai menyiapkan makanan. huuuuaaaa.....,lelah ini sedikit terobati dengan secangkir kopi yang telah disiapkan. dengan landscape danau law kawar. dengan awan yang mulai turun ke bawah. membentuk klompok-kelompok kecil di atas danau, tidak mengurangi keindahan danau ini walau tertutup oleh gelap.

                Belum lagi hilang rasa lelah, letih, lesu, dan lunglai ini. aq harus melanjutkan perjalanan lg. ya langsung mendaki gunung sinabung. Gunung pertama yang akan aq daki dalam hidup. penuh pertanyaan di benak ku akan hal apa yang akan ku temukan di sana. setelah berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, kami pun memulai pendakian. jantung ku mulai berdetak kencang, dan nafas pun mulai senin-kamis alias ngos-ngosan, karena suhu pada saat itu cukup dingin dan semakin tinggi pndakian, kadar oksigen pun semakin berkurang kita dapati. untungnya pada masa itu kondisi fisik saya lagi bagus2nya karena baru semester 2. di fakultas olahraga pada semester itu lg banyak2nya praktek d lapangan. sehingga mengenai kesulitan mendaki tidak menjadi masalah bagi ku. yang menjadi masalahnya adalah udara yang sangat-sangat dingin. aq tidak memakai jaket,hanya sweeter rajutan yang aku bawa dari rumah. maklum karena masih baru, peralatan saya sama sekali tidak ada. hehehehehee......

       haaaadeeehhhh...............,brrrr...........

            Setelah tiga jam pendakian, akhirnya kami pun sampai di tujuan, di puncak gunung sinabung. Wow......,Kalimat ALLAHU AKBAR lah yang pertama kali aq ucapkan. gumpalan-gumpalan awan seakan mengajak ku tuk berbaring di atasnya. pada saat itu matahari belum muncul, sehingga kami menunggu di puncak sambil menahankan dingin yang menusuk sendi-sendi tulang. hidung ku trus basah dan mengeluarkan lendir yang aq sebut INGUS. yang paling menakjubkan INGUS ku tersebut sampai membeku ketika menunggu sunrise. ini benar-benar spektakuler. di puncak hanya team kami baru sampai, sehingga memang cukup menderita yang kami rasakan untuk menunggu saat sunrise tiba. 


 Kencangnya angin dan dinginnya suhu
 meresap sampai ke tulang



                 Dari kejauhan di ufuk timur terlihat sinar orange mulai keluar dengan malu-malu,
 yapz !!! thats the sunrise. aku pun berdiri dan berteriak kegirangan maklum, this is my first time. kehangatan pun mulai terasa. Pemandangan yang sangat indah tersaji di depan mata, membuat semua rasa lelah dan dingin terbayar lunas sudah. tersirat rasa syukur dan takjub dalam hati ini karena aq berkesempatan melihat keindahan ini di dunia.
 
                  

                        Tak ingin membuang waktu, kami langsung mencari posisi untuk poto-poto. ya poto-poto. adalah hal yang wajib di lakukan saat ini sebagai sebuah dokumentasi. kencang na angin yg berhembus dan dinginnya suhu tak menyurutkan semangat kami untuk sekali lg. POTO-POTO.







mencoba tetap cool sambil menahankan dingin
                    
itu bukan ketombe di kupluk eiger ya, tp butiran es yang terbentuk
 akibat dinginnya cuaca saat itu.

                     Puas memandangi dari atas, kami pun bergegas untuk turun. jalan turun kami hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke Law Kawar. sesampainya di danau kami langsung berendam ke dalam danau yang ternyata airnya dingin juga. di sini kami mengadakan uji nyali. siapa yang berani berendam di dalam danau,tp ternyata hanya bung bancet yang tidak berani. mungkin karena faktor umur. hehehehehe.......

 Jalur ketika turun



 Berendam di law Kawar


 Bancet in the house


nyantai selesai pendakian






                  Rindu akan mereka yang ada di catatan ini, karena semua sudah berkerja dan ada yang sudah di luar kota sehingga jarang berjumpa. Sekian catatan pendaki hari ini. semoga dari ketinggian 2460 Mdpl ini aku dapat mencapai ketinggian 8850 Mdpl nantinya. AMiiiiiinnn..........., ya Allah.
 sekarang sudah jam 02:42 wib, saatnya aku tidur.

Salam lestari !!!!!

                          




















         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar